Selasa, 18 Mei 2010

FISIOLOGI PERSALINAN

Apa yang sebenarnya terjadi pada saat kehamilan ? dan bagaimana timbulnya inisiasi persalinan atau bagaimana persalinan dimulai ? kenapa bisa tiba tiba terjadi kontraksi, padahal tadinya selama hamil, tenang tenang saja ?

Saya coba mengajak anda mengenal lebih jauh tentang persalinan.

Persalinan : Hasil akhir dari koordinasi antara kontraksi miometrium dan dilatasi serviks
Dipengaruhi faktor2 endokrin yang terjadi pada serviks dan miometrium selama kehamilan akhir dan persalinan

Perubahan-2 ini merupakan syarat mutlak suksesnya induksi persalinan
Pengetahuan tentang transisi dari pemeliharaan kehamilan (uterus tenang) ke saat mulainya proses persalinan (kontraksi uterus kuat) terus menemukan konsep yang terlibat dalam fisiologi persalinan normal.

Fisiologi persalinan normal, melibatkan 2 hal dibawah ini

  1. Endokrinologi persalinan
  2. Fase-fase persalinan pada uterus

Fase-fase persalinan pada uterus

  • Fase 0 : fase tenang
  • Fase 1 : persiapan persalinan
  • Fase 2 : Proses persalinan
  • Fase 3 : Puerpurium

Fase O : fase tenang

  • Relaksasi otot miometrium
  • Fase tenang yang normal ini terjadi pada 95% kehamilan
  • Serviks rigid berkontraksi/kokoh
  • Kadang2 terjadi kontraksi Braxton-hicks
  • Pada fase ini uterus refrakter thd induksi uterotonin

Fase 1 : Persiapan persalinan

  • Ketenangan miometrium harus dihentikan
  • Terjadi aktivasi uterus
  • Perubahan progresif uterus 6-8 mgg terakhir
  • Terjadi perubahan serviks : melunak dan berdilatasi
  • Fundus uteri memproduksi kontraksi
  • Peningkatan yang menyolok reseptor oksitosin pada miometrium
  • Peningkatan jembatan antar sel (gap junction) baik jumlah maupun area
  • Iritabilitas uterus meningkat
  • Responsif terhadap uterotonika
  • Transisi waktu antara kontraksi his yang adekuat
  • Pembentukan segmen bawah uterus
  • Sebelum memasuki fase 2, terjadi peningkatan > 50 kali lipat jumlah reseptor oksitosin pada miometrium
  • Pada serviks terjadi pematangan serviks yang berkaitan dengan 2 perubahan
  • Perusakan & penyusunan kolagen dan perubahan dalam jumlah relatif glikosaminoglikan, yaitu peningkatan asam hialuronat yang bersifat menahan air

Apa saja sih Perubahan yang terjadi pada serviks pada fase 1 ini ?

  • Serat-serat kolagen yang selama kehamilan memberikan dukungan yang rigid, pada akhir kehamilan terjadi peningkatan pemecahan kolagen, dan penyusunan kembali serat2 kolagen
  • Peningkatan jumlah asam hialuronat pada serviks, diikuti peningkatan jumlah air
  • Terjadi penipisan serviks, pelunakan, dan relaksasi sehingga mulai berdilatasi

Fase 2

  • Sinonim dengan kondisi in partu
  • Kontraksi uterus membuat dilatasi serviks
  • Pengeluaran janin dan plasenta

Fase 3

  • Masa Puerpurium
  • Pemulihan ibu dari masa melahirkan anak
  • Kontribusi ibu utnuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup anak
  • Pemulihan fertilitas ibu
  • Miometrium berada dalam keadaan rigid dan berkontraksi terus menerus sehingga menekan pembuluh darah uterina
  • Mencegah perdarahan post partum
  • Onset laktogenesis dan milk let down amat penting bagi kelangsungan hidup bayi
  • Involusi uterus 4-6 minggu (kembalinya uterus ke bentuk normal lagi)

Uterotropin

Zat-zat yang mempersiapkan uterus untuk persalinan
Pelunakan dan pematangan serviks
Peningkatan jumlah reseptor oksitosin pada miometrium
Peningkatan respon kontraktif dari miometrium terhadap uterotonin

Uterotonin

Zat-zat yang bekerja menyebabkan kontraksi miometrium yang khas pada proses persalinan aktif yaitu fase 2 persalinan
Prostaglandin, oksitosin, angiotensin II, arginin vasopresin, bradikinin



FISIOLOGI PERSALINAN

LANDASAN TEORI

PERSALINAN

A. PENGERTIAN

Persalinan normal adalah peristiwa lahirnya bayi hidup dan plasenta dari dalam uterus dengan presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa

mengunakan alat pertolongan pada usia kehamilan 30-40 minggu atau lebih dengan berat badan bayi 2500 gram atau lebih dengan lama persalinan kurang dari 24 jam yang dibantu dengan kekuatan kontraksi uterus dan tenaga mengejan.

Sedangkan menurut WHO persalinan normal adalah peralinan yang dimulai secara spontan ( dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir ), beresiko rendah pada awal persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37-42 minggu setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi baik.

B. TUJUAN

Tercapainya kelangsungan hidup dan kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui suatu upaya yang terintegrasi dan lengkap namun mengungkapkan intervensi seminimal mungkin, sehingga prinsip keamanan dan kualitas layanan dapat terjaga pada tingkat yang seoptimal mungkin.

C. FISIOLOGI PERSALINAN

Proses persalinan dapat terjadi dengan adanya perubahan hormone estrogen, progesterone, prostaglandin, uterus yang menjadi besar dan meregang, tekanan pada ganglion cervicale dan penurunan fungsi plasenta. Selain hal tersebut, persalinan juga dipengaruhi oleh 3 faktor P, yaitu :

1.Power ( Tenaga )

His ( kontraksi otot rahim ). Dimana menurut faalnya. His persalinan dapat dibagi atas

    • His Pembukaan à His yang menimbulkan pembukaan pada servik
    • His Pengeluaran à His yang mendororng anak keluar, biasanya disertai dengan keinginan mengejan

2.Passage ( Jalan Lahir ) Terdiri atas tulang panggul dan jaringan-jaringan lunak.

3.Tanda dan gejala janin dalam plasenta

Tanda Dan Gejala Persalinan

1.His ( kontraksi rahim ) makin terjadi dan kuat

2.Adanya pengeluaran lendir bercampur darah

3.Pada pemeriksaan dalam diketahui perlunakan, perdarahan dan pembukaan servik

Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu :

Kala I

Mulainya kontraksi uterus hingga mencapai pembukaan lengkap.

Kala I dibagi menjadi 2 fase ;

a. Fase Laten

§ Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara bertahap

§ Pembukaan servik hingga 3 cm

§ Berlangsung ± 8 jam

b. Fase Aktif

§ Cervik membuka dari 4 cm – 10 cm. biasanya dengan kecepatan 1cm atau lebih tiap 5 cm.

§ Fase ini dapat dibagi menjadi 3 macam :

Fase Akselerasi

-

Dari pembukaan 3-4 cm yang dicapai dalam 2 jam.

- Fase Dilatasi Maksimal

Dari pembukaan 4-9 cm yang dicapai dalam 2 jam

- Fase Deselerasi

Dari pembukaan 9-10 cm selama 2 jam

Kala II

  • Dimulai dari pembukaan sampai bayi lahir. Lamanya pada primi ± 1 jam dan pada multi ± ½ jam.
  • Adapun tanda dan gejala kala II

Ibu mempunyai keinginan untuk meneran

      • Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
      • Perineum menonjol
      • Vulva – vagina dan spingter anal membuka

Yang harus dipantau dalam kala II

- Kelahiran bayi ( penilaian cepat akan warna, tangisan, gerakan )

- Nadi ibu

- TFU

Kontraksi uterus

-

- Janin ke 2

§ Diagnosis kala II persalinan dapat ditegakkan atau dasar hasil VT, yang menunjukkan :

- Pembukaan cervik lengkap

- Terlihatnya kepala bayi diintroitus vagina.

desain rumah

Kala III

  • Dimulainya setelah bayi lahir dengan lahirnya plasenta yang berlangsung 6-15 menit
  • Management aktif kala III

- Pemberian ocytosin

- Massage fundus uteri

- PTT

  • Tanda keluarnya plasenta

- Semburan darah tiba-tiba

- Tali pusat memanjang

- Perubahan ukuran dan bentuk uterus

  • Keuntungan management aktif kala III

- Kala III meningkat

- Mengurangi jumlah kehilangan darah

- Mengurangi kejadian retensio plasenta

  • Yang harus dipantau pada kala III

- Kontraksi uterus

- Tanda pelepasan plasenta

- Perdarahan

Kala IV

§ Masa 2 jam setelah plasenta lahir

§ Yang perlu diobservasi

- Tekanan darah

- Nadi

- Suhu

- Tinggi fundus uteri

- Kontraksi

- Perdarahan pervaginam

§ Lamanya persalinan


Primigravida

Multigravida

Kala I

Kala II

Kala III

Persalinan

12,5 jam

80 menit

10 menit

14 jam

7 jam 20 menit

30 menit

10 menit

8 jam

D. MACAM-MACAM PERSALINAN LAINNYA

  • Persalinan spontan : Persalinan yng berlangsung dengan kekuatan sendiri dan melalui jalan lahirr.

§ Persalinan buatan : Persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar (misalnya forcep )

Persalinan anjuran : Persalinan yang tidak dimulai sendiri, tetapi baru

  • berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocyn / prostaglandin.

E. ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN USIA KEHAMILAN DAN BERAT BADAN JANIN YANG DILAHIRKAN

  • Abortus : pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan berusia 22 minggu.

Immaturus : pengeluaran buah kehamilan antara 28-36 minggu dengan

  • BB lahir 500-900 gram.
  • Prematurus : pengeluran buah kehamilan antara 28-36 minggu atau bayi dengan BB lahir 1000-2499 gram.
  • Matur : pengeluaran buah kehamilanantara 37-42 minggu dengan BB lahir 2500 gram atau lebih.
  • Serotinus : pengeluran buah kehamilan setelah 42 minggu.

PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI WANITA HAMIL


TERJADINYA KEHAMILAN

Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan :
1. Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur / ovum wanita dengan sel benih / spermatozoa pria.
2. Pembelahan sel (zigot).hasil pembuahan tersebut.
3. Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan normal : implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri).
4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot – embrio – janin menjadi bakal individu baru.

Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin, human somatomammotropin, prolaktin dsb.
Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan.

Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi DAN organ-organ sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal tersebut.

PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM REPRODUKSI

Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :
- tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
- kehamilan 8 minggu : telur bebek
- kehamilan 12 minggu : telur angsa
- kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
- kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
- kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
- 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus. Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu.
Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan.
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.

Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan (tanda Chadwick).

Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.

Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan tidak memasukkan payudara dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam ginekologi)
PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ / cairan intrauterin.

Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.

PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM TUBUH LAINNYA

(baca juga catatan kuliah anestesiologi – lumayan lengkap tuh)

Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.

Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).

Sistem sirkulasi / kardiovaskular
(baca juga kuliah kelainan jantung + kuliah anestesiologi)
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan HEMODINAMIK maternal, meliputi :
- retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
- anemia relatif
- akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
- tekanan darah arterial menurun
- curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir kehamilan
- volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
- volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir
kehamilan
Pada trimester pertama, terjadi :
- penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular, disertai peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus
- penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh, peningkatan TBW / total body water
- akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik untuk pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga.
- akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil.
Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit meningkat hanya sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac output meningkat sampai 20-40%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak sebagai varisces tungkai. Leukosit meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai 300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan persalinan. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena terjadi penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta. Faktor-faktor pembekuan meningkat.

Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
(baca juga kuliah diabetes mellitus)
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :
- ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,
- produksi glukosa dari hati menurun
- produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
- aktifitas ekskresi ginjal meningkat
- efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.

Traktus urinarius
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara.
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal.
Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae lividae pada perut, dsb.

Perubahan Psikis
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan / keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.
Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan pola makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan baik. Kadang timbul gejala yang lazim disebut “ngidam”, yaitu keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak seperti biasanya (misalnya jenis makanan tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain)
Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap yang tidak mendukung, napsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang juga ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.
DIAGNOSTIK KEHAMILAN

Berdasarkan perubahan-perubahan anatomik dan fisiologik, dapat dikumpulkan hal-hal yang mungkin bermakna pada pemeriksaan fisis maupun penunjang, untuk menuju pada diagnosis kehamilan.

Gejala dan tanda yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu kehamilan :
1. amenorea (sebenarnya bermakna jika 3 bulan atau lebih)
2. pembesaran uterus (tampak disertai pembesaran perut, atau pada kehamilan muda diperiksa dengan palpasi)
3. adanya kontraksi uterus pada palpasi (Braxton-Hicks)
4. teraba/terasa gerakan janin pada palpasi atau tampak pada imaging. Ballotement (+). Jika (-) curiga mola hidatidosa.
5. terdengar jantung janin (dengan alat Laennec/ Doppler) atau visual tampak jantung berdenyut pada imaging (fetal ultrasound echoscopy).
6. teraba bagian tubuh janin pada palpasi (Leopold) atau tampak pada imaging (ultrasonografi)
7. perubahan serviks uterus (Chadwick / Hegar sign)
8. kurva suhu badan meningkat
9. tes urine B-hCG (Pack’s test / GalliMainini) positif. Hati-hati karena positif palsu dapat juga terjadi misal karena urine kotor, alat kadaluwarsa atau cara pemeriksaan yang salah.
10. Titer B-hCG meningkat pada kehamilan sekitar 90 hari, kemudian menurun seperti awal kehamilan, bahkan dapat sampai tidak terdeteksi.
11. perasaan mual dan muntah berulang, morning sickness.
12. perubahan payudara
13. poliuria

KALA III

kala tiga persalinan

BATASAN

  • Kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dgn lahirnya plasenta dan selaput ketuban
  • Kala empat persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu

FISIOLOGI KALA TIGA PERSALINAN

  • Pada kala tiga persalinan, otot uterus berkontraksi mengikuti berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba2 setelah lahirnya bayi
  • Penyusutan Þ berkurangnya ukuran tempat implantasi plasenta
  • Tanda2 lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal2 dibawah ini:

* Perubahan bentuk dan tinggi fundus

* Tali pusat memanjang

* Semburan darah tiba2

PENATALAKSANAAN KALA TIGA PERSALINAN

  • Atonia uteri terjadi Þ uterus tdk berkontraksi atau tdk berkontraksi secaraterkoordinasi ® ujung pembuluh darah di tempat implantasi plasenta tdk dpt dihentikan sehingga perdarahan menjadi tdk terkendali
  • Beberapa faktor menyebabkan uterus membesar lebih dari normal selama kehamilan:

* Jumlah air ketuban yg berlebihan (pohidramnion)

* Kehamilan Gemeli/kembar

* janin besar (makrosomia)

* Kala satu dan dua persalinan yg memanjang

* Persalinan cepat

* Persalinan yg diinduksi / dipercepat dgn oksitosin (augmentasi)

* Infeksi intrapartum

* Multiparitas tinggi/grande multipara

* Magnesium sulfat yg digunakan utk mengendalikan kejang pd PE/E

MANAJEMEN AKTIF KALA TIGA

  • Manajemen aktif kala tiga Þ menghasilkan kontraksi uterus yg lebih efektif
  • Keuntungan2 manajemen aktif kala tiga:

* Kala tiga persalinan yg lebih singkat

* Mengurangi jlh kehilangan darah

* Mengurangi kejadian retensio plasenta

  • Manajemen aktif kala tiga terdiri dari tiga langkah utama

* Pemberian suntikan oksitosin

* Melakukan penegangan tali pusat terkendali

* Rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri (masase)

MANAJEMEN AKTIF KALA TIGA

  • Manajemen aktif kala tiga Þ menghasilkan kontraksi uterus yg lebih efektif
  • Keuntungan2 manajemen aktif kala tiga:

* Kala tiga persalinan yg lebih singkat

* Mengurangi jlh kehilangan darah

* Mengurangi kejadian retensio plasenta

  • Manajemen aktif kala tiga terdiri dari tiga langkah utama

* Pemberian suntikan oksitosin

* Melakukan penegangan tali pusat terkendali

* Rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri (masase)

Pemberian Suntikan Oksitosin

  • Segera berikan bayi yg telah terbungkus kain kepada ibu utk diberi ASI
  • Letakkan kain bersih diatas perut ibu
  • Periksa uterus utk memastikan tdk ada bayi yg lain
  • Memberitahukan pd ibu ia akan disuntik
  • Selambat-lambatnya dlm wkt dua menit setelah bayi lahir, segera suntikan oksitosin 10 unit IM pd 1/3 bawah paha kanan bagian luar

Penegangan Tali Pusat Terkendali

  • Berdiri disamping ibu
  • Pindahkan klem kedua yg telah dijepit sewaktu kala dua persalinan pd tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva
  • Letakkan tangan yg lain pd abdomen ibu (alas dgn kain) tepat dibawah tulang pubis, gunakan tangan lain utk meraba kontraksi uterus dan menahan uterus pd saat melakukan peregangan pd tali pusat, tangan pd dinding abdomen menekan korpus uteri ke bawah dan atas (dorso-kranial) korpus.








  • tegangkan kembali tali pusat ke arah bawah bersamaan dgn itu, lakukan penekanan korpus uteri ke arah bawah dan kranial hingga plasenta terlepas dari tempat implantasinya
  • Jika plasenta tdk turun setelah 30-40 detik dimulainya peregangan tali pusat dan tdk ada tanda2 yg menunjukkan lepasnya plasenta, jangan teruskan penegangan tali pusat
  • Setelah plasenta terlepas, anjurkan ibu utk meneran Þ plasenta akan terdorong ke introitus vagina. Tetap tegang kearah bawah mengikuti arah jalan lahir
  • Pada saat plasenta terlihat pd introitus vagina, teruskan kelahiran plasenta dgn menggunakan kedua tangan. Selaput ketuban mudah robek: pegang plasenta dgn kedua tangan rata dgn lembut putar plasenta hingga selaput terpilin
  • Lakukan penarikan secara lembut dan perlahan-lahan utk melahirkan selaput ketuban
  • Jika terjadi selaput robekan pd selaput ketuban saat melahirkan plasenta, dgn hati2 periksa vagina dan serviks dgn seksama

Rangsangan Taktil (Pemijatan) Fundus Uteri

  • Segera setelah kelahiran plasenta

* Letakkan telapak tangan pada fundus uteri

* Jelaskan tindakan ini kpd ibu dan mungkin merasa tdk nyaman

* Dengan lembut gerakkan tangan secara memutar pd fundus uteri Þ uterus berkontraksi (gambar 5-2) jika tdk berkontraksi dlm wkt 15 dtk, lakukan penatalaksanaan atonia uteri

* Periksa plasenta dan selaputnya utk memastikan keduanya lengkap dan utuh

* Periksa uterus setelah satu hingga dua mnt memastikan uterus berkontraksi dgn baik, jika blm ulangi rangsangan taktil fundus uteri

* periksa kontraksi uterus setiap 15 mnt selama satu jam pertama pascapersalinan dan setiap 30 mnt selama satu jam kedua pascapersalinan



TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN

Konsep Tanda-Tanda Bahaya dalam Kehamilan

A. Pengertian
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.


B. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan
1. Sakit kepala yang hebat
2. Masalah penglihatan
3. Bengkak pada muka dan tangan
4. Nyeri abdomen yanga hebat
5. Gerakan janin berkurang
6. Perdarahan pervaginam
C. Pengertian dari 6 tanda bahayascreenshot010
1. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat.
2. Masalah penglihatan
Perubahan visual yang mengidentifikasi keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak.
3. Bengkak pada muka dan tanganscreenshot014
Masalah serius jika pada muncul pada wajah dan tangan, tidak hilang setelah istirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
4. Nyeri abdomen yang hebat
Masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat,menetap dan tidak hilang setelah istirahat.

5. Gerakan janin berkurang
Gerakan janin sudah dirasakan oleh ibu pada kehamilan 10 minggu.Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
6. Perdarahan pervaginam
Perdarahan dari vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spooting disekitar waktu pertama terlambat haid. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan ini nirmal terjadi. Pada waktu yang lain kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh (erosi). Perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai nyeri.
D. Gejala 6 tanda bahayascreenshot012
1. Sakit kepala yang hebat
Ibu akan menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang.
2. Masalah penglihatan
Perubahan visual misalnya pandangan kabur atau berbayang dan ibu akan sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan suatu tanda pre eklamsia.screenshot013
3. Bengkak pada muka dan tangan
Merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau pre eklamsia.
4. Bengkak pada muka dan tangan
Anemia, gagal jantung, atau pre eklamsia.
5. Gerakan janin berkurangscreenshot011
Ibu merasa tidak ada gerakan janin dan detak jantung janin tidak ada.
6. Perdarahan pervaginam
Merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri (Buku Panduan Maternal Neonatal, 2002).

book-021Pustaka
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Pusdiknakes. Jakarta.
Difiori, Judi. 2004. Pregnancy Fitness. Prestasi Pustaka Raya.Jakarta.
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Pusdiknakes. Jakarta.
Difiori, Judi. 2004. Pregnancy Fitness. Prestasi Pustaka Raya.Jakarta.